Minggu, 14 Februari 2010

kesehatan



Daya elektrik rahasia dibalik daya gerak keaktifan sperma

Dengan mengukur muatan arus listrik yang melewati membran sel sperma, para peneliti di UCSF : Universitas California, San Francisco, AS berhasil mengidentifikasi suatu bagian batang ekor pada sel sperma yang menghamburkan proton ketika bermula terjadinya pergerakan sperma di saluran fallopian tube untuk memasuki indung telur dalam rahim selepas terjadinya proses copulation.

Yang diamati dalam eksperimen yakni kanal voltage-sensor-only (Hv1) dengan penerapan teknik Yuriy Kirichok yang telah dikembangkan sejak tahun 2006. Protein bermuatan Hv1 ini terdapat pada ekor sperma : sperm flagellum yang menjadi aktif bergerak sebagai daya pendorong gerakan ekor sperma saat seakan saling berlomba menuju indung telur.

Dengan demikian eksperimen ini untuk pertama kalinya menerapkan metode patch-clamp pada sperma manusia. Teknik yang dilakukan dengan mengkontakkan seberkas elektrode kaca berukuran miniaturistik pada sel sperma untuk mengukur arus fluks ion yang melintasi membran plasma sel. Langkah ini memungkinkan para peneliti untuk mengamati terjadinya proton yang berhamburan keluar dari sel melalui kanal penghantar proton secara real time.

Tidak banyak kalangan ahli berbicara tentang muatan listrik ketika membahas perihal riset sel sperma, demikian pendapat Dejian Ren seorang Psikolog di Universitas Pennsylvania sebagai pihak luar yang tidak terlibat dalam studi penelitian di atas. Dan eksperimen ini adalah pertama kalinya sekelompok Peneliti benar-benar berhasil membuktikan fenomena proses elektrik dalam pengamatan pada pergerakkan sperma manusia dalam skala sel, hingga hal ini pantas dipandang menjadikan kemajuan besar dalam tatanan riset sel sperma dalam skala berdimensi seluler.

Terlepas dari keberhasilan dalam pengamatan atas proses yang terjadi, pada sesungguhnya para ilmuwan belum tahu persis apakah yang mendorong kanal untuk menjadi aktif terbuka. Dugaan kesatu memperkirakan bahwa perubahan kadar pH ketika bergerak dari lingkungan organ pria tempatnya semula berasal kedalam organ reproduktif wanita adalah penyebab muncul aktifnya pergerakkan ion dalam kanal tersebut. Prakiraan alternatif lainnya adalah pendapat bahwa kanal Hv1 sangat dipengaruhi kandungan zat seng ( zinc ) yang secara alamiah terkandung pada sel sperma ---keadaan yang membuat kanal seolah tidak aktif--- dan ketika kandungan zinc ini berkurang berhubung terserap dengan mudah pada organ dalam vagina serta lendir selaput fallopian mucus, maka terpicu aktif kanal penghantar elektrik diatas. Dan kanal penghantar pun diamati menjadi aktif terbuka apabila terdapat komposisi zat endocannabinoid yang secara alamiah terdapat baik pada organ dalam reproduksi kaum pria mau pun wanita.

Selama beberapa dekade banyak ilmuwan yang telah mencoba berupaya untuk melakukan percobaan model seperti ini; sementara sejumlah peneliti lain telah menerapkan metode yang sama pada beberapa jenis sel lain, sedangkan dalam upaya untuk menerapkan pada sperma manusia ---yang relatif berukuran kecil dibandingkan dengan sel sperma tikus--- sejauh ini mendapatkan hasilnya adalah kegagalan semata.

Kirichok sendiri berkomentar bahwa hasil riset ini bernilai penting pada masa depan dan pada tahapan selanjutnya untuk dapat menggugah penerapan dalam pembuatan zat kontrasepsi bagi pria maupun terapi untuk meningkatkan kesuburan pada kaum lelaki.


post: Abi Riza Rafly senin,15/2/10.am.10.00
Sumber: Up-dates situs TheScientist-dot-com / Rizal

Senin, 08 Februari 2010

“Ekonomi Global Buka Peluang Usaha Kecil dan Menengah”.




BAB. I
PENDAHULUAN

Berlangsungnya krisis finansial global sejak tahun lalu telah menimbulkan dampak kurang menggembirakan bagi pertumbuhan ekonomi di banyak negara, tidak terkecuali Indonesia kegiatan produksi di kalangan industri manufaktur yang berorientasi ekspor menurun volumenya, karena daya serap pasar dunia telah melemah, dengan demikian kalangan industri skala kecil menengah (IKM) bahkan skala rumahan di Indonesia juga terkena imbas krisis finansial global itu, soalnya, industri skala besar lazim bermitra dengan IKM berupa penyerapan produk maupun komponen tertentu untuk memenuhi permintaan pasar internasional.

Bagi usaha kecil menengah (UKM) yang melakukan ekspor sendiri maupun melalui pihak ketiga juga telah merasakan getirnya krisis tersebut, selain menurunnya pesanan dari importir di banyak negara, harga produk pun tidak bisa dinaikkan di tengah meningkatnya biaya produksi terkait kenaikan upah serta harga bahan baku, perekonomian sepanjang tahun ini diyakini akan cukup suram yang diikuti bakal terjadinya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), kondisi tersebut ditambah dengan kedatangan ribuan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dipulangkan dari sejumlah negara. Besarnya manfaat dan efek berganda yang dihasilkan dari pemberdayaan UKM sesungguhnya dapat dilihat dari tertopangnya 68% sektor ekonomi nasional semasa Orba, sumbangan sektor UKM juga dapat dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang dihasilkan antara tahun 1997 – 2001 berkisar 54,74% - 57,68%, jadi lebih separuh dari “periuk negara” disumbang oleh pengusaha kecil dan menengah.

Indonesia menghadapi era pasar bebas karena pembangunan ekonomi nasional sedang dan akan menghadapi berbagai perubahan fundamental yang berlangsung dengan cepat dan perlu kesiapan dari para pelakunya, perubahan fundamental yang pertama terjadi di tingkat internasional yaitu prosesglobalisasi dengan perdagangan bebas dunia sebagai salah satu motor penggeraknya perubahan fundamental kedua terjadi di dalam negeri, yaitu berlangsungnya transformasi strukturperekonomian nasional dan peningkatan pendapatan masyarakat yang diikuti oleh perubahan polakonsumsi masyarakat, perubahan sangat mendasar dan menuntut perhatian bersama untuk melakukan langkah strategis sehingga perubahan yang terjadi menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan oleh usaha kecil, yang jumlahnyasangat besar dan yang menjadi sandaran hidup sebagian besar rakyat Indonesia untuk tumbuh dan berkembang secara alamiah, institusional dan berkelanjutan.



BAB. II
DIFINISI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)

Terlepas dari potensi ataupun arti pentingnya selama ini di dalam setiap pembahasan mengenai usaha kecil, selalu timbul ketidaksamaan persepsi tentang definisi dan kriteria pengusaha/industri kecil itu, ada beberapa kriteria yang masuk dari berbagai sumber diantaranya adalah dari:

1. Biro Pusat statistik [BPS]
Memberikan klasifikasi industri berdasarkan skala penggunaan tenaga kerja,yaitu:

a) Industri besar bila menggunakan tenaga kerja lebih dari 100 orang

b) Industri sedang bila menggunakan tenaga kerja antara 20 hingga 99 orang

c) Industri kecil bila menggunakan tenaga kerja antara 5 hingga 19 orang

d) Industri rumah tangga bila menggunakan tenaga kurang dari 5orang.

2. Departemen Perdagangan
Lebih menitikberatkan pada aspek permodalan. Suatu usaha dapat disebut usaha kecil apabila permodalannya kurang dari Rp 25 juta.

3. Departemen Perindustrian
Mendefinikan industri sebagai industri yang mempunyai aset tidak lebih dari Rp 600 juta.

4. Kadin
Mendefinisikan industri kecil sebagai sektor usaha yang memiliki aset maksimal 250 juta dengan tenaga kerja paling banyak 300 orang dan nilai penjualan di bawah 100 juta.

5. Departemen Koperasi dan Bank Indonesia,
Yang menggolongkan pengusaha kecil berdasarkan omzet usaha tidak lebih dari Rp 2 milyar dan kekayaan bersih [tidak termasuk tanah dan bangunan] tidak lebih dari Rp 600 juta.

6. Definisi Usaha Kecil Menurut UU Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil
Adalah sebagai berikut;
a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1 milyar.
c) Milik WNI.
d) Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar.
e) Berbentuk badan usaha orang perseorangan, tidak berbadan hukum termasuk koperasi.

7. Pengertian UKM di Negara Lain
Industri kecil di Korea Selatan adalah industri yang memiliki tenaga kerja maksimum 20 orang; di Malaysia, industri kecil adalah industri yang memiliki tenaga kerja kurang dari 50 orang; di Singapura, industri kecil adalah industri yang memiliki tenaga kerja kurang dari 10 orang. 8 Industri menengah dan kecil Korea Selatan jumlahnya 98,6 persen dari seluruh perusahaan industri tahun 1992,5 Tingkat produktivitas berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia pengusaha dan tenaga kerjanya, yang dalam hal ini dipengaruhi antara lain oleh tingkat pendidikannya.

Data BPS hasil sensus penduduk tahun 1990 menunjukkan bahwa 87,0 persen pengusaha kecil di Indonesia hanya berpendidikan sampai dengan sekolah dasar (SD). Sementara itu yang berendidikan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) ke atas hanya 5,8 persen. Jika dibandingkan dengan negara lain, keadaan ini cukup memprihatinkan dan dapat menjadi kendala dalam menghadapi persaingan global dalam era liberalisasi ekonomi. Di Thailand, pada tahun 1987 sekitar 50 persen pengusaha kecilnya berpendidikan maksimum SD, sedangkan sekitar 12 persen adalah lulusan perguruan tinggi. Di Malaysia lebih maju lagi, pada tahun 1985 jumlah pengusaha kecil yang berpendidikan sampai dengan SD hanya 16,2 persen, sedangkan yang berpendidikan SLTA ke atas sudah mencapai 53,9 persen.

Perbedaan persepsi mengenai pengusaha/industri kecil ini pada gilirannya dapat menyebabkan pembinaan pengusaha kecil masih terkotak-kotak atau sektor oriented, di mana masing-masing instansi pembina menekankan pada sektor atau bidang binaannya sendiri, Dikarenakan ego sektoral/departemental, maka dalam prakteknya bahkan sering dijumpai antar pembina mempertahankan pendiriannya masing-masing, bagi pengusaha kecilpun, mereka sering mengeluh karena selama ini seringkali hanya dijadikan “obyek” binaan tanpa ada tindak lanjut atau pemecahan masalah mereka secara langsung, akibatnya akan terjadilah dua hal:

1) Ketidakefektifan arah binaan
2) Tiadanya indikator keberhasilan yang seragam, karena masing-masing industri pembina berupaya mengejar target dan sasaran sesuai dengan kriteria yang telah merekatetapkan sendiri.


Kendati banyak definisi mengenai pengusaha kecil, namun pengusaha kecil mempunyai karakteristik yang hampir seragam:

a) Tidak adanya pembagian tugas yang jelas antara bidang administrasi dan operasi. Kebanyakan industri kecil dikelola oleh perorangan yang merangkap sebagai pemilik sekaligus pengelola perusahaan, serta memanfaatkan tenaga kerja dari kelurga dan kerabat dekatnya. Data BPS [1994] menunjukan jumlah pengusaha kecil telah mencapai 34,316 juta orang pengusaha kecil yang meliputi 15,635 [52] juta orang pengusaha kecil mandiri [tanpamenggunakan tenaga kerja lain], 18,227 juta pengusaha kecil yang 36 menggunakan tenaga kerja anggota keluarga sendiri serta 54 ribu orang pengusaha kecil yang memiliki tenaga kerja tetap.

b) Rendahnya akses usaha kecil terhadap lembaga-lembaga kredit formal, sehingga mereka cenderung menggantungkan pembiayaan usahanya dari modal sendiri atau sumber-sumber lain seperti keluarga, kerabat, pedagang perantara, bahkan rentenir.

c) Sebagian besar usaha kecil sebanyak 124.990, ternyata 90,6 persen merupakan perusahaan perseorangan yang tidak berakta notaris; dan hanya 1,7 persen yang sudah mempunyai badanhukum [PT, CV, Firma atau koperasi].

d) Ditinjau menurut golongan industri tampak bahwa hampir sepertiga bagian dari seluruh industri kecil bergerak pada kelompok usaha industri makanan, minuman dan tembakau. Diikutioleh kelompok industri barang galian bukan logam, industri tekstil, dan industri kayu, bamboo, rotan, rumput dan sejenisnya termasuk perabotan rumah tangga yang masing-masing berkisar antara 21 hingga 22 persen dari seluruh industri kecil yang ada. Adapun yang bergerak pada kelompok usaha industri kertas dan kimia relative masih sangat sedikit yaitu kurang dari 1 persen dari seluruh industry kecil yang ada.

BAB.II
PENGARUH EKONOMI GLOBAL SEKTOR USAHA KECIL DAN MENENGAH


Perubahan fundamental pertama yang mempunyai dampak langsung pada perekonomian nasional dan usaha kecil nasional, adalah globalisasi dan liberalisasi perdagangan Globalisasi dan liberalisasi perdagangan berarti pasar dunia akan makin terbuka bagi produk-produk kita, dan sebaliknya pasar domestik kita pun akan makin terbuka pula bagi produk-produk internasional. Di pasar domestik, globalisasi menyebabkan terjadinya proses internasionalisasi sistembudaya dengan dampak langsung terhadap perilaku konsumsi masyarakat. Pergeseran pola konsumsi ini lepas dari preferensi kita baik sebagai individu maupun sebagai bangsa – akan menggeser pula permintaan akan produk-produk nasional yang tidak memiliki ciri budaya "internasional". ditinjau dari sisi permintaan, konsumen akan membutuhkan barang dan jasa yang makin beragam serta menuntut jaminan kualitas yang lebih tinggi. Tuntutan konsumen yang makin tinggitersebut mendorong para pelaku ekonomi di dunia industri manufaktur dan jasa untuk menerjemahkan selera konsumen pada satu kepaduan produk (product integrity). Sementara itu, ditinjau dari sisi penawaran, teknologi berperan makin besar, dan mengubah pola produksi, terutama dengan berkembangnya teknologi informasi yang membuka kemungkinan-kemungkinan yang belum terlihat batas-batasnya, konsep desain manufaktur dan perakitan serta rekayasa keteknikan akan mengikuti pola perkembangan konsumsi yang makin terspesialisasi itu.

Faktor nilai (value) akan makin dominan dan merupakan fenomena global karena tidak hanya menitikberatkan pada kualitas, tetapi juga pada ketersediaan waktu (time availibility) dan tingkat limbah (non-value wastes) yang dihasilkan. Pada pasar ekspor, kesempatan untuk memanfaatkan pasar dunia ya ng berkembang karena hilangnya hambatan perdagangan akan makin besar, menurut perkiraan para pakar dilembaga-lembaga multilateral, seperti IMF dan Bank Dunia, negara-negara industri baru dan negara-negara berkembang akan menikmati peningkatan perdagangan lebih besar dibandingkan dengan negara-negara maju, selain merupakan pasar bagi negara-negara industri, negara-negara industri baru dan negara-negara berkembang lainnya juga menjadi pasar yang makin potensial karena proses industrialisasi dan peningkatan daya beli masyarakat.

1. Kondisi Usaha kecil dan Menengah di Indonesia
Usaha kecil kita sudah ada dalam posisi yang tidak terlalu menguntungkan, berbagai data menunjukkan gambaran itu, menurut data BPS pada tahun 1992 terdapat 33,4 juta usaha kecil di Indonesia, yaitu usaha dengan nilai omset kurang dari Rp 1 miliar pertahun, atau 99,8 persen dari jumlah unit usaha (pertengahan Repelita IX) kita akan memasuki perdagangan bebas tingkat negara-negara maju Asia Pasifik (APEC);dan tahun 2020 (dua tahun setelah PJP II) perdagangan bebas di wilayah APEC akan berlaku pula bagi negara-negara berkembang, ketersediaan data statistik usaha kecil di Indonesia masih menjadi kendala sehingga menyebabkan perkembangan kinerja usaha kecil masih sulit dimonitor, sebenarnya masalah keterbatasan data ini tidak hanya dihadapi oleh Indonesia yang memiliki usaha kecil yang sangat besar jumlahnya, tetapi juga dihadapi oleh beberapa negara lainnya, termasuk yang dikelola rumah tangga, pada tahun 1993 jumlahnya meningkat menjadi 34,2 juta unit, namun proporsinya tidak menunjukkan perubahan nyata.

Dari jumlah unit usaha kecil tersebut, sekitar 90 persen diantaranya memiliki omset kurang dari Rp 10 juta per tahun, lebih dari separuhnya bahkan memiliki omset kurang dari Rp 1 juta, dan sebagian besar di antaranya berada di sektor pertanian, meskipun jumlahnya banyak, yaitu 99,8 persen tadi, kontribusi usaha kecil dalam penciptaan nilai tambah dalam tahun 1993 mencapai hanya 38,9 persen dari PDB atau sebesar Rp 128,1 triliun.5 Relatif kecilnya peranan usaha kecil dalam penciptaan nilai tambah itu tampaknya juga dialami oleh berbagai negara berkembang yang lain. Hasil kajian Bank Pembangunan Asia (ADB, 1990) me nunjukkan bahwa kontribusi usaha kecil dan menengah di nega ra-negara sedang berkembang dalam penciptaan nilai tambah rata-rata adalah sekitar 23 persen, sumbangan usaha kecil di sektor pertanian terhadap nilai tambah seluruh usaha kecil mencapai 36,2 persen atau yang terbesar dibandingkan sektor-sektor lainnya.

Sektor pertanian sendiri kontribusi usaha kecil telah jauh melebihi kontribusi usaha menengah dan usaha besar di sektor ini, yaitu sebesar 78,7 persen, data tersebut menggambarkan bahwa usaha tani kecil secara keseluruhan adalah tulang punggung ekonomi rakyat di sektor ini, meskipun secara individual produktivitasnya adalah rendah. Ini ditunjukkan dari kecilnya rata -rata nilai tambah perunit usaha nya, yaitu sebesar Rp 2,1 juta atau di bawah rata-rata produktivitas usaha kecil secara nasional (Rp 3,7 juta), rendahnya produktivitas usaha ini mencerminkan betapa tertinggalnya sektor pertanian dari sektor-sektor lainnya, khusus di sektor industri pengolahan, kontribusi usaha kecil terhadap nilai tambah sector industri tahun 1993 adalah 17,9 persen, meskipun rata -rata produktivitas usahanya mencapai lebih dari dua kali lipat produktivitas di sektor pertanian, data itu menunjukkan bahwa industri menengah dan besar masih menjadi motor pertumbuhan industri nasional.

2. UKM di Negara Selain Indonesia
Sebagai perbandingan peran industri kecil di negara lain dalam pembentukan nilai tambah industri, seperti di Korea Selatan sebesar 8,4 persen pada tahun 1992, di Malaysia sebesar 7,1 persen pada tahun 1988, sedangkan di Singapura hanya sebesar 1,1 persen dari nilai tambah sektor industri tahun 1988, keadaan di Singapura itu tidak begitu mengherankan mengingat kedudukan dan karakteristik perekonomiannya yang unik dan didominasi oleh sektor perdagangan dan jasa yang dilakukan oleh usaha besar.

Keadaan di Korea Selatan juga tidak jauh berbeda dengan di Singapura, tetapi yang menarik dari kasus Korea Selatan adalah lapisan industri menengahnya relatif besar dan kuat sehingga bersama-sama dengan industri kecil telah menjadi tulang punggung industri nasionalnya, yang jumlah usaha kecilnya bahkan lebih sedikit, usaha kecil tersebut tersebar di berbagai sektor antara lain pertanian 21,8juta (63,6 persen), perdagangan 6,0 juta (17,4 persen), industri pengolahan 2,6 juta (7,5 persen), jasa-jasa 1,3 juta (3,9 persen), pengangkutan 1,2 juta (3,5 persen), bangunan 866,2 ribu (2,5 persen), keuangan 382,6 ribu (1,1 persen), pertambangan 90,0 ribu (0,3 persen), dan listrik, gas dan air 20,7 ribu (0,1persen) .

Data perkembangan mengenai peran usaha kecil Indonesia dalam ekspor nasional belum tersedia secara lengkap, namun untuk memberikan gambaran daya saing usaha kecil kita,barangkali perkembangan ekspor hasil industri pengolahan dapat dipakai sebagai ilustrasinya pada tahun 1994 ekspor industri kecil dan menengah kita baru mencapai 11,1 persen dari total ekspor industri pegolahan nonmigas, dan jika dibandingkan dengan total nilai ekspor baru mencapai 6,2 persen atau US$2,5 miliar, di Taiwan usaha kecil dan menengah termasuk industry kecilnya menyumbang 65 persen kepada total nilai ekspor. Sementara itu di Cina kontribusinya mencapai 50 persen; Thailand 50 persen; Vietnam 20 persen; Korea Selatan 42 persen; Hong Kong 17 persen; dan Singapura 17 persen, keadaan itu menunjukkan bahwa daya saing internasional produk usaha kecil kita masih relatif lemah bila dibandingkan dengan negara-negara lainnya, dalam keadaan yang demikian, proses perubahan yang terjadi baik di pasar dunia maupun di dalam negeri belum tentu akan menguntungkan lapisan usaha kecil, yang terjadi bahkan bisa sebaliknya, usaha kecil bisa makin terdesak dalam persaingan karena posisi persaingan yang tidak seimbang, upaya mengatasi masalah ini harus menjadi hal yang patut dipikirkan pemerintah.

BAB. III
PELUANG UKM DALAM EKONOMI GLOBAL


Sektor UKM diyakini akan tetap menggeliat dan dapat diandalkan sebagai penyerap tenaga kerja, karena memiliki daya tahan menghadapi krisis ekonomi. Sektor usaha tersebut juga cukup liat dan fleksibel, sehingga bisa menjadi pengaman terhadap dampak lebih buruk dari berlangsungnya krisis krisis ekonomi global, perubahan fundamental berkenaan dengan dinamika pembangunan ekonomi nasional itu sendiri, yaitu transformasi struktur perekonomian dari ekonomi tradisional ke ekonomi modern, dari ekonomi agraris ke ekonomi industry, proses transformasi ini dengan sendirinya mempengaruhi pula pola produksi dan pola konsumsi masyarakat, proses industrialisasi akan menghasilkan permintaan yang meningkat akan bahan-bahan baku dan barang-barang setengah jadi, serta komponen-komponen bagi industri pada berbagai tahapannya dari hulu sampai ke hilir.

Dengan demikian, permintaan akan berbagai jenis barang bukan hanya meningkat, tetapi makin beragam, di bidang jasa juga terjadi proses yang sama, karena proses transformasi yang sedang terjadi juga menyangkut jasa-jasa, yang akan makin penting perannya dalam struktur ekonomi yang modern, permintaan akan jasa-jasa akan makin besar, baik volume, jenis, maupun kualitasnya, pembangunan ekonomi juga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dan dengan demikian, daya belinya, hal ini berarti pasar domestik akan terus membesar dengan permintaan akan produk-produk yang makin tinggi kualitasnya, makin luas, dan makin banyak macamnya, serta makin canggih teknologinya.

Proses perubahan baik yang terjadi di dalam bangsa kita sendiri, maupun dalam perekonomian dunia, dengan sendirinya tidak berdiri sendiri, tetapi saling terkait, proses perubahan global juga berpengaruh pada proses transformasi struktural dan perkembangan pendapatan masyarakat di dalam negeri, yang menghasilkan dan memberikan kesempatan kepada dunia usaha nasional untuk berkembang dan berkembang dengan kecepatan yang tinggi, karena proses globalisasi itu sendiri bergerak dengan cepat.

Hal-Hal Yang Diperhitungkan Pada Produk Yang Dihasilkana :
a) produk harus sesuai dengan tujuan produksi yang ingin dicapai.
b) produk harus memenuhi kebutuhan pasar riil.
c) fungsi produk harus dapat diandalkan sepanjang masih memenuhi masa keberadaannya (lifetime).
d) produk harus memudahkan konsumen dalam cara pemeliharaannya (maintenance).

Adapaun untuk bisa memanfaatkan kesempatan itu, ada syarat yang harus dipenuhi.diantaranya adalah : Daya saing, dan kewirausahaan (entrepreneurship)

2. Daya Saing
Peluang yang terbuka untuk mengembangkan usaha dalam perekonomian yang makin terbuka dan terintegrasi dengan ekonomi dunia hanya bisa dimanfaatkan kalau dunia usaha kitamemiliki Daya saing pada usaha nasional sudah tidak bisa lagi bersandar pada proteksi untuk pasardalam negeri dan subsidi untuk pasar ekspor, oleh karena itu, peningkatan daya saing harus menjadi agenda utama pembangunan nasional kita, daya saing dihasilkan oleh produktivitasdan efisiensi serta partisipasi masyarakat yang seluas-luasnya dalam perekonomian. Produktivitas menyangkut kualitas sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi, dan pengelolaan sumber daya alam secara tepat yang menjamin bukan hanya keekonomian tetapi juga kesinambungannya, efisiensi berarti sedikitnya hambatan dan berfungsinya dengan baik ekonomi sehingga mendorong biaya-biaya produksi menjadi serendah mungkin, efisiensi dengan demikian menyangkut berbagai aspek kelembagaan, dan partisipasi masyarakat diperlukan untuk membuat seluas mungkin basis perekonomian sehingga menjadi kukuh dan handal, baik masyarakat sebagai produsen maupun sebagai konsumen.

3. Kewirausahaan (Entrepreneurship)
Berkaitan dengan itu syarat yang kedua, kewirausahaan memerlukan syarat-syarat pengetahuan untuk bisa berusaha dalam dunia perekonomian modern, seperti pengetahuan yang minimal mengenai modal, pasar, mana jemen usaha, teknologi, dan informasi. Namun, lebih mendasar dari itu adalah pengembangan kebudayaan berusaha (business culture). Masyarakat yang tidak memiliki kecenderungan untuk berusaha, sulit untuk maju dan berkembang apalagi bersaing dalam ekonomi pasar yang terintegrasi dengan ekonomi global.Berbagai hal tersebut di atas menggambarkan betapa besarnya peluang yang terbentang di muka kita untuk mendorong berkembangnya dunia usaha nasional sebagai kekuatan utama pembangunan. Namun, kita juga dihadapkan pada tantangan, yang kalau kita tidak bisa atasi, jangan harap kita dapat memanfaatkan peluang-peluang itu, jangankan memasuki pasar ekspor, pasar dalam negeri saja bisa lepas dari tangan kita karena nantinya setelah semua hambatan baik tarif dan nontarif sudah hilang, tidak ada lagi pasar domestik atau pasar internasional, yang ada cuma pasar.


BAB.IV
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)

Pelaku UKM yang terdiri dari kelompok pengrajin, pengusaha tekstil, pengolah bahan pangan, pedagang eceran sampai asongan telah membuktikan diri sanggup bertahan di masa krisis, pemerintah patut berterima kasih, karena selama ini mereka tidak memberatkan beban anggaran Negara, jika ada UKM yang terlibat kredit macet, maka nilainya tak sebesar utang konglomerat yang telah merusak fundamental ekonomi nasional, karena itu, Indonesia harus bangkit dengan basis ekonomi yang lebih mandiri, adapun upaya yang dapat dilakukan dalam menggairahkan industri dalam negeri adalah memfokuskan terhadap penjualan ke pasar domestic, tingkat konsumsi dalam negeri sangat besar, sehingga kalangan UKM perlu mempertahankan pasar domestik melalui pembuatan produk yang berdaya saing tinggi, untuk itu harus ada strategi yang tepat meliputi aspek-aspek diantaranya :

1. Peningkatan Akses Kepada Aset Produktif
Terutama modal, di samping juga teknologi, manajemen, dan segi-segi lainya yang penting. Hal ini telah banyak dibahas dalam berbagai forum, seminar, kepustaka an dan sebagainya. menyerap 65,9 persen tenaga kerja, menyumbang 45,6 persen dari ekspor industri, menyumbang nilai tambah 47,6 persen dari PDB, dan menguasai 43,9 persen aset nasional. 9 “Fostering Export Development of SMEs Products,” Technonet Asia, 2nd Qtr, 1996. 10 Sebaliknya berbagai studi menunjukkan bahwa banyak usaha besar di negara berkembang, yang sesungguhnya lemah dan tidak mampu mandiri jika tidak ditopang oleh pemerintah, baik dengan dukungan langsung seperti pendanaan, subsidi, dan fasilitas, atau melalui kebijaksanaan-kebijaksanaan yang menguntungkan mereka.

2. Peningkatan akses pada pasar
Yang meliputi suatu spektrum kegiatan yang luas, mulai dari pencadangan usaha, sampai pada informasi pasar, bantuan produksi, dan prasarana serta sarana pemasaran. Khususnya, bagi usaha kecil di perdesaan, prasarana ekonomi yang dasar dan akan sangat membantu adalah prasarana perhubungan.

3. Peningkatan Mutu SDM
Dalam hal ini pelatihan pelatihan mengenai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berusaha teramat penting, namun, bersamaan dengan atau dalam pelatihan itu penting pula ditanamkan semangat wirausaha, bahkan hal ini harus diperluas dan dimulai sejak dini, dalam sistem pendidikan kita, dalam rangka membangun bangsa Indonesia yang mandiri, yakni bangsa niaga yang maju dan bangsa industri yang tangguh, upaya ini akan memperkuat proses transformasi ekonomi yang sedang berlangsung karena didorong oleh transformasi budaya, yakni modernisasi sistem nilai dalam masyarakat.

4. Kelembagaan dan Dukungan Pemerintah
Kelembagaan ekonomi dalam arti luas adalah pasar. Maka memperkuat pasar adalah penting, tetapi hal itu harus disertai dengan pengendalian agar bekerjanya pasar tidak melenceng dan mengakibatkan melebarnya kesenjangan. Untuk itu diperlukan intervensi-intervensi yang tepat, yang tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah yang mendasar dalam suatu ekonomi bebas, tetapi tetap menjamin tercapainya pemerataan sosial (social equity). Untuk itu, memang diperlukan pranata -pranata yang dirancang secara tepat dan digunakan secara tepat pula. Di antaranya adalah peraturan perundangan yang mendorong dan menjamin berkembangnya lapisan usaha kecil sehingga perannya dalam perekonomian menjadi bukan hanya besar, tetapi lebih kukuh. Dengan Undang-undang tentang Usaha Kecil Tahun 1995, dan Undangundang tentang Perkoperasian Tahun 1992, sesungguhnya aturan dasar itu telah kita miliki. Kedua undang-undang itu telah mengatur pencadangan dan perlindungan usaha serta menyiapkan strategi pembinaan usaha kecil termasuk koperasi. Demikian pula telah ada berbagai kebijaksanaan, baik makro seperti dalam bidang moneter mengenai perkreditan, maupun sektoral termasuk berbagai program pemberdayaan ekonomi rakyat. Untuk pengadaan pemerintah melalui APBN, APBD, dan anggaran BUMN juga telah ditetapkan pengutamaan penggunaan produksi barang dan jasa usaha kecil pada skala-skala tertentu.Semuanya itu tinggal dimantapkan. Undang-undang yang telah ada harus dilengkapi dengan peraturan-peraturan pelaksanaannya dan dilaks anakan dengan konsekuen dan sepenuh hati, di beberapa negara maju seperti Jepang dan Italia, perhatian pemerintah terhadap perkembangan UKM sangat besar. Dukungan terhadap UKM terbukti memperkokoh sistem perekonomian mereka. Hal itu dapat dilihat dari sedikitnya pengaruh krisis ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi kedua negara.

5. Kemitraan usaha.
Kemitraan usaha merupakan jalur yang penting dan strategis bagi pengembangan usaha ekonomi rakyat. Kemitraan telah terbukti berhasil diterapkan di negara-negara lain, sepeti keempat macan Asia, yaitu Taiwan, Hongkong, Singapore, dan Korea Selatan, dan menguntungkan pada perkembangan ekonomi dan industrialisasi mereka yang teramat cepat itu. Dengan pola backward linkages akan terkait erat usaha besar dengan usaha menengah dan kecil, serta usaha asing (PMA) dengan usaha kecil lokal. Salah satu pola kemitraan yang juga akan besar artinya bagi pengembangan usaha kecil jika diterapkan secara meluas adalah pola subkontrak (sub-contracting), yang memberikan kepada industri kecil dan menengah peran sebagai pemasok bahan baku dan komponen, serta peran dalam pendistribusian produk usaha besar. Kemitraan, seperti sudah sering saya kemukakan dalam berbagai kesempatan, bukanlah penguasaan yang satu atas yang lain, khususnya yang besar atas yang kecil. Kemitraan harus menjamin kemandirian pihak-pihak yang bermitra, karena kemitraan bukan merger atau akuisisi.

Untuk dapat berjalan secara berkesinambungan (sustainable), kemitraan harus merupakan konsep, ekonomi, dan karenanya menguntungkan semua pihak yang bermitra, dan bukan konsep sosial atau kedermawanan, Kemitraan jelas menguntungkan yang kecil, karena dapat turut mengambil manfaat dari pasar, modal, teknologi, kewirausahaan, dan manajemen yang dikuasai oleh usaha besar. Akan tetapi, kemitraan juga menguntungkan bagi yang besar karena dapat memberikan fleksibilitas dan kelincahan, di samping menjawab masalah yang sering diha dapi oleh usaha -usaha besar yang disebut diseconomies of scale. Kemitraan dengan demikian dapat meningkatkan daya saing baik bagi usaha besar maupun usaha kecil. Dengan kemitraan bisa dikendalikan gejala monopoli, tetapi tetap diperoleh efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra.


Kemitraan dengan pembiayaan dari perbankkan dan koprasi sangat diperlukan karena akan saling membantu dan membutuhkan satu sama lainya dalam hal pemberian kredit untuk tambahan modal usaha dengan kemudahan dan tidak dipersulit karena ada jaminan dari pemerintah, serta yang diharapkan oleh pelaku usaha kecil dan menengah adalah dana pinjman modal yang tidak memberatkan agar usaha dari pengusaha kecil dan menengah akan tetap bertahan dalam masa krisis .

Upaya itu harus dilandasi oleh strategi penguatan dan pemberdayaan, yang tujuannya adalah selain memampukan juga memandirikan lapisan pengusaha kecil. Dari pengalaman negara-negara lain, kita ketahui bahwa kecil tidak harus berarti lemah, dan besar tidak harus berarti kuat. Oleh karena itu, ada peluang besar bagi kita untuk membuat lapisan usaha kecil itu menjadi kuat dan bahkan bersama dengan usaha menengah yang lahir dari usaha kecil yang maju dan bisa menerobos lingkaran “kekecilannya”, menjadi tulang punggung dunia usaha nasional dan dengan demikian menjadi tulang punggung perekonomian nasional yang tangguh dan handal.


BAB. V
KESIMPULAN

Perubahan fundamental ekonomi dari dalam maupun dari luar negeri membuat ancaman sekaligus peluang bagi kelompok usaha kecil dan menengah.perubahan yang memungkinkan persaingan pasar yang semakin luas dan penetrasi pelaku usaha lain (Baca: Pengusaha Besar) di segmen pasar usaha kecil dan menengah semakin membuat semakin terjepit posisinya, akan tetapi ini justru menjadi tantangan bagi pelaku usaha kecil dan menengah untuk meningkatkan diri sehingga memiliki daya saing yang kuat dengan pelaku usaha lainnya, harus ada kemauan kuat untuk memajukan usaha kecil dan menengah dari berbagai pihak termasuk dari pelaku UKM sendiri, dan juga diperlukan langkah-langkah kongkrit untuk meningkatkan daya saing usaha kecil dan menengah, keberhasilan usaha kecil dan menengah di pasar modern perlu kerja keras dengan melakukan adaptasi dengan perubahan-perubahan yang ada.

Contoh penetrasi Pengusaha besar memasuki segmen Pasar Usaha Kecil dan Menengah adalah munculnya Supermarket, Minimarket, Hypermart dan sejenisny, (Produk buah-buahan dan sayuran) yang selama ini menjadi lahan bagi (UKM) melalui pasar tradisional semakin tergusur oleh kehadiran mereka, perlahan namun pasti konsumen akan segera beralih karena menawarkan produk yang lebih baik dan kemasan yang lebih menawan, cara berfikir One Stop Shooping menjadikan konsumen memilih berbelanja di tempat ini, pasar Tradisional yang menjadi basis pedagang dalam usaha kecil dan menengah tidak dipilih lagi oleh pembeli karena lokasinya yang biasanya.



Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal sebagai penguatan sektor UKM yang terbukti telah memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional, memacu kinerja kelompok pengrajin, pengusaha tekstil, pengolah bahan pangan, pedagang eceran sampai asongan yang sanggup bertahan di masa krisis, agar ekonomi Indonesia bangkit dengan basis yang lebih mandiri, keberpihakan pada pengembangan sektor UKM harus dijadikan acuan dalam memulihkan dan membangkitkan kembali perekonomian nasional, untuk itu perlu diperhatikan lima sumberdaya pokok yang saling terkait dan harus dikelola secara integral, yaitu: sumberdaya material, sumberdaya manusia, sumberdaya finansial, sumberdaya teknologi, dan sumberdaya informasi, kelima faktor yang menentukan berkembang tidaknya sebuah usaha dan pengembangan sektor UKM bertumpu pada mekanisme pasar yang sehat dan adil.



posting :2009-2010
Harian kompas ‘ Ubah pola pembiayaan” rabu, 12 Januari 2010
www.ydba.astra.co.id/uploads/Edisi54.Mencari Solusi untuk Lebih Memperkuat KM
.regional.kompas.com/.../berkat.ukm.indonesia.tahan.krisis.ekonomi

Minggu, 07 Februari 2010

Sukses Berhubungan Jarak Jauh

Sukses Berhubungan Jarak Jauh


Jakarta Jarak sering kali menjadi penyebab berakhirnya sebuah hubungan. Agar hubungan jarak jauh berjalan sukses, ikuti tips berikut!

Poin terpenting untuk menyukseskan sebuah hubungan jarak jauh adalah kepercayaan dan komunikasi. Rasa saling curiga dan kurangnya komunikasi dapat dengan mudah merusak hubungan Anda.

Berhubungan jarak jauh tidak harus menghubungi pasangan Anda sesering mungkin. Hal tersebut hanya membuat kekasih Anda merasa tertekan. Selain itu, menghubungi pasangan terlalu sering dapat mengganggu konsentrasi pasangan saat mereka bekerja.

Jangan dulu berprasangka buruk saat pasangan Anda tidak memberikan kabar. Kesibukan dengan pekerjaan dapat membuat pasangan Anda lupa memberi kabar. Jika hal ini terjadi, sebaiknya Anda sedikit lebih bersabar.

Setiap Anda beraktifitas, sebaiknya beri kabar pada pasangan. Anda tidak perlu melakukannya dengan menelepon, dengan SMS saja sudah cukup. Hal ini akan menghindari rasa curiga yang kerap menghantui seseorang dalam hubungan jarak jauh.

Luangkan waktu malam Anda untuk menghubungi pasangan. Berbagi cerita tentang keseharian Anda dan pasangan akan membuat jarak Anda berdua terasa lebih pendek.

Selamat mencoba!


Posting: Jumat, 15/01/2010 13:27 WIB
Amelia Ayu Kinanti - detikhot

Sakit maag dan puasa


Sakit Maag dan Puasa 

BANYAK pertanyaan yang muncul seputar penyakit maag dan puasa. Bolehkah penderita penyakit tersebut berpuasa? Selain itu, makanan apa saja yang dianjurkan dan yang tidak bagi penderita sakit maag ketika berpuasa di bulan Ramadan? Yang jelas, ada penderita yang bisa sembuh karena berpuasa.
Ramadan merupakan ajang pengendalian diri terhadap segala nafsu yang dapat menjerumuskan kita ke keadaan tidak terpuji. Salah satu dari nafsu tersebut adalah makan berlebihan dan tak terkendali.
Apa jadinya jika keinginan untuk mengonsumsi makanan enak dalam jumlah berlebih telah menguasai jiwa kita? Obesitas dan berbagai penyakit degeneratif adalah dampak utama dari lemahnya sistem pengendalian diri terhadap godaan makan.
Banyaknya perintah mengenai makan yang tertuang di dalam Alquran (tidak kurang dari 28 kali) menunjukkan bahwa makanan dan pola makan merupakan hal yang sangat penting dan menentukan kesehatan seseorang. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa perut sebaiknya diisi sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya untuk udara pernapasan.
Dengan demikian, seorang muslim dianjurkan untuk makan jika sudah lapar dan berhenti sebelum kenyang. Konsep berhenti makan sebelum kenyang juga sejalan dengan Surat Al A'raf ayat 31 yang berbunyi, "Makan dan minumlah, tapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan."

Makan secara berlebihan hingga perut sesak tidak diperkenankan dalam Islam. Seperti dikatakan oleh Al-Gazali, keadaan kenyang mengajak kepada bergeloranya syahwat-syahwat rendah dan menggerakkan berbagai penyakit di dalam tubuh.
Rasulullah SAW pernah bersabda, "Perut itu adalah rumah segala penyakit. Membatasi atau menjaga makan adalah awal dari pengobatan, sedangkan permulaan segala penyakit adalah mengisi perut berlebih-lebihan."

Partial Fasting
Puasa Ramadhan sebagai wujud ketakwaan kepada Allah SWT hukumnya adalah wajib bagi setiap umat beriman. Dalam pelaksanaannya, sering timbul berbagai pertanyaan menyangkut bagaimana dampak puasa terhadap keadaan gizi seseorang? Gizi apa saja yang perlu diperhatikan selama bulan puasa? Lalu, bagaimana hubungan puasa dengan kesehatan?

Puasa sebagaimana dilakukan oleh umat Islam tergolong sebagai partial fasting, yaitu puasa yang hanya berlangsung sekitar 13 jam. Menyegerakan berbuka puasa saat azan magrib tiba, serta menunda sahur hingga mendekati waktu imsak, merupakan strategi puasa yang diajarkan Rasulullah untuk mengurangi dampak kelaparan yang berkepanjangan terhadap sistem metabolisme tubuh. Puasa Ramadan sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyakiti tubuh, melainkan untuk mendapatkan kesehatan.
Dalam bidang ilmiah dikenal juga istilah prolonged fasting, yaitu puasa yang dilakukan secara terus-menerus selama beberapa hari. Puasa ini dilakukan untuk mengetahui daya tahan seseorang setelah beberapa hari tidak makan, kecuali minum, serta akibatnya terhadap beberapa karakteristik kesehatan tubuh.
Dalam partial fasting atau puasa Ramadan sebenarnya terjadi perubahan pola makan, dari semula tiga kali menjadi hanya dua kali sehari dengan jadwal yang juga berubah. Diperkirakan perubahan frekuensi makan ini secara kuantitatif akan menurunkan jumlah zat gizi yang masuk ke dalam tubuh.
Oleh karena itu, dalam seminggu pertama umumnya akan terjadi penurunan berat badan karena tubuh belum terbiasa dengan pola makan yang baru. Dalam minggu-minggu berikutnya tubuh akan beradaptasi terhadap segala perubahan yang ada.
Sakit Maag
Bagi penderita sakit maag, sebelum berpuasa sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Sebagaimana diketahui, sakit maag memiliki tahapan-tahapan. Apabila tahapannya sudah kronis dan gawat, berpuasa mungkin tidak dianjurkan.
Sakit maag adalah penyakit yang menyerang alat pencernaan, baik lambung, usus, maupun kerongkongan. Gejala-gejala sakit maag adalah rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan, sakit pada ulu hati, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, dan nafsu makan berkurang.

Pada kasus tertentu, ciri-cirinya sakit di bagian perut hingga serasa menusuk ke belakang, di malam hari. Sakit maag juga kadang ditandai oleh rasa nyeri yang cepat datang dan pergi, misalnya setelah makan sedikit rasa nyeri hilang, tapi sebentar kemudian kambuh lagi.

Dua jenis kelainan pada maag yang dapat menyebabkan penyakit adalah dispepsia fungsional dan organik. Dispepsia fungsional hanya ditandai oleh kelainan minimal, seperti kemerahan pada alat pencernaan.

Kelainan organik memiliki gejala-gejala yang lebih parah, yaitu berupa luka dalam di lambung, usus besar, atau kerongkongan. Pada tahap yang lebih akut, kelainan organik terkadang juga disertai polip serta tanda-tanda keganasan.
Tingkat keparahan maag tidak dapat dideteksi hanya dengan mengamati gejalanya. Hal ini disebabkan oleh sensitivitas dan psikis yang dimiliki setiap orang berbeda. Ada beberapa orang yang lambungnya hanya kemerahan sedikit saja, tapi merasakan sakit yang luar biasa. Sebaliknya, ada yang tetap dapat bekerja dan menjalankan aktivitasnya seperti biasa, padahal lambungnya telah terluka parah.
Kelainan pada alat pencernaan hanya bisa dilihat dengan cara endoskopi (teropong saluran pencernaan atas). Dari pemeriksaan ini akan terlihat apakah alat pencernaan menderita luka atau tidak.

Orang yang mengonsumsi obat rematik selama lebih dari sebulan biasanya juga tidak menyadari kalau lambungnya luka parah. Gangguan baru disadari setelah ia mengalami pendarahan. Dalam keadaan normal, ada keseimbangan antara faktor agresif yang merusak lambung dan defensif yang melindungi lambung. Obat rematik umumnya menyebabkan penipisan dinding lambung, yang akan mengganggu keseimbangan dua faktor tadi.

Justru Menyehatkan
Tidak ada keraguan bahwa puasa itu menyehatkan bagi tubuh kita. Sebagaimana dinyatakan dalam surat Al-Baqarah 184, "Berpuasa lebih baik bagimu." Rasulullah SAW juga pernah bersabda, "Shumu thasiku," yang berarti puasalah niscaya kamu sehat.
Selama puasa, pola makan akan berubah karena hanya diperbolehkan makan saat pagi dan menjelang malam hari. Lambung dibiarkan kosong selama sekitar 13 jam. Umumnya tubuh memerlukan waktu 3-5 hari untuk beradaptasi dengan pola makan yang baru tersebut.
Meskipun lambung kosong sekitar belasan jam, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tubuh akan tetap memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas. Energi tersebut berasal dari cadangan energi berupa lemak dan glikogen yang tersimpan di bawah kulit.

Masalah yang mungkin terjadi adalah saat lambung kosong, pengeluaran asam lambung dan gas akan semakin meningkat. Meskipun demikian, hal ini tidak akan berlangsung terus-menerus.
Pada penderita sakit maag yang memiliki kelainan organik dan tidak mengonsumsi obat, puasa cenderung akan membuat maag semakin parah. Hal ini disebabkan oleh adanya luka-luka dalam yang sudah parah dan telah berlangsung cukup lama.
Untuk penderita kelainan organik, obat maag yang sering dianjurkan adalah obat antiasam. Obat ini mampu menekan produksi asam lambung hingga 12 - 24 jam, tapi obat ini hanya didapat dengan resep dokter.
Obat maag yang dijual bebas adalah obat penetral asam, yang hanya mampu menetralkan asam selama sekitar 6 jam, sehingga gejala maag akan timbul setelah terlampauinya selang waktu tersebut. Obat antiasam juga dianjurkan untuk penderita maag akibat stres.

Keadaan akan sangat berbeda terhadap penderita sakit maag yang memiliki kelainan fungsional. Umumnya sakit maag jenis ini justru sembuh dan membaik dengan berpuasa. Hal ini disebabkan pola makan yang menjadi lebih teratur saat berpuasa dan berkurangnya konsumsi makanan yang mengandung gas.
Hindari Kopi dan yang Mengandung Gas
Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan makanan selama berpuasa, sebaiknya saat sahur, orang yang berpuasa mengonsumsi makanan sebanyak 30-40 kkal/kilogram berat badan. Jika Anda memiliki berat badan 60 kg, artinya paling tidak Anda mengonsumsi 1.800 – 2.400 kkal.

Pilihan makanan pun harus diperhatikan. Ada beberapa makanan yang patut dihindari bagi penderita sakit maag yang ingin berpuasa. Makanan-makanan tersebut di antaranya adalah:


  1. Makanan atau minuman yang merangsang pengeluaran asam lambung seperti kopi, minuman beralkohol 5-20 persen, anggur putih, sari buah jeruk, dan susu. Orang yang biasa minum kopi sebaiknya sudah mulai puasa minum kopi, jauh sebelum hari puasa dimulai. Pasalnya, kopi memiliki efek candu yang menyebabkan adanya perubahan pada kondisi tubuh.

  2. Makanan yang mengandung gas, seperti makanan berlemak, sayuran tertentu seperti sawi dan kol, nangka, pisang ambon, kedondong, buah yang dikeringkan, ubi jalar, dan minuman bersoda.

  3. Makanan yang sulit dicerna yang dapat memperlambat pengosongan lambung, seperti makanan berlemak, kue tart, dan keju.

  4. Makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah, antara lain alkohol, cokelat, makanan tinggi lemak, dan gorengan. Selain itu, ada beberapa sumber karbohidrat yang harus dihindari penderita sakit maag, antara lain beras ketan, mi, bihun, bulgur, jagung, talas, serta dodol.
 Tidur 2 Jam Setelah Sahur
Untuk berbuka puasa umumnya kita memulai dengan makanan yang manis-manis, mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW. Tujuannya, agar tubuh segera mendapatkan glukosa untuk menormalkan posisi gula darah yang telah menurun selama 14 jam berpuasa.
 Menu pembuka dapat berupa sirop manis, teh manis, aneka kolak, kurma, serta berbagai makanan jajanan. Makanan dan minuman manis sangat mudah dicerna. Dua jam saja prosesnya sudah selesai. Selain itu juga membuat segar.
  
Tetap melakukan latihan fisik secara teratur sesuai kemampuan. Latihan fisik yang cukup dan teratur akan membuat tubuh menjadi bugar dan sehat. Selain itu, olahraga juga dapat menghindarkan diri terhadap stres. Kondisi mental sangat erat hubungannya dengan kondisi pencernaan. Paling tidak, dengan latihan fisik, ada pelemasan otot tubuh.
 Olahraga sebaiknya dilakukan menjelang berbuka puasa. Pilih juga olahraga yang tidak menguras banyak keringat karena bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah banyak.
 Tidur setelah dua jam sahur. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari naiknya asam lambung ke kerongkongan. Saat itu lambung masih berisi makanan. Makanan bisa lancar turun ke saluran pencernaan apabila tubuh berada dalam posisi tegak.
  
Dalam posisi tidur, makanan akan sulit turun dan dikhawatirkan asam lambung akan naik ke kerongkongan. Ini akan menyebabkan iritasi pada pasien yang punya kelainan pada klep kerongkongannya.
posting :kompas SENIN, 1 SEPTEMBER 2008

08:29 WIB

Senin, 01 Februari 2010

mengatasi flu

PERANGI FLU DGN MAKANAN


Saat terjangkit flu, tindakan yang paling mudah Anda lakukan adalah dengan mengonsumsi obat-obatan yang dibeli bebas di apotek. Ada yang berhasil, ada pula yang tidak, sehingga harus berkonsultasi dengan dokter.

Namun, pernahkah Anda mencoba membantu perlawanan Anda terhadap flu dengan menyantap makanan yang mendongkrak imunitas? Hasil penelitian yang dilakukan John La Puma, MD, penulis Chef MD's Big Book of Culinary Medicine, justru memaparkan enam jenis makanan yang lebih efektif dalam menyembuhkan penyakit musiman ini.

1. Produk quercetin: apel, bawang, brokoli, tomat
Quercetin adalah satu dari ribuan jenis flavonoid, substansi yang memberikan warna pada tanaman, dan memberi manfaat kesehatan. Quercetin dipercaya membantu pencegahan penyakit berkat kandungan antiperadangannya.

2. Sup ayam
Ini bukan sekadar sugesti. Sup ayam benar-benar memiliki kemampuan menyembuhkan, demikian menurut La Puma. Semangkuk sup mampu mengurangi ingus atau lendir dalam tenggorokan, dan memudahkan untuk mengeluarkannya. La Puma juga mengatakan bahwa sup ayam lebih efektif daripada penggunaan air panas. Untuk mendapatkan manfaat antiperadangan dan kesehatan lainnya, disarankan untuk membuat sup ayam dengan sayuran daripada membeli produk sup kemasan yang dijual di supermarket atau yang hanya dimasak dengan ayam.

3. Antilipemic Tea
Teh jenis ini kaya dg kalsium, VItamin A, asam taurine, zat taurine dan unsur mikro seperti tembaga, seng dan selenium; juga mengandung teh hijau yg berfungsi menyegarkan mata, menghilangkan kegelisahan, melancarkan kemih, menguraikan racundan mengurangi kegemukan.

4. Makanan yang mengandung vitamin D: salmon, tuna, sarden, susu, dan sereal
La Puma dan para ahli lainnya meyakini bahwa mendapatkan vitamin D dengan cukup dapat memberikan perlindungan terhadap flu babi. Vitamin ini dipercaya menyebabkan produksi substansi antimikroba dalam tubuh.

Posting: ABDI PRAJA KOTAWARINGIN (Maju Bersama Membangun Bangsa)2/2/10

faktor lingkungan dalam pertumbuhan tanaman

FAKTOR LINGKUNGAN
DALAM PERTUMBUHAN TANAMAN

 Tanaman dan lingkungan adalah satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan diantara keduanya saling mendukung, saling menunjang, dan mempunyai ikatan ketergantungan. Sedangkan fakror lingkungan yang paling primer dalam pertumbuhan tanaman adalah

 1.FAKTOR TANAH :
Istilah tanah mempunyai arti yg berbeda tergantung orang yang mempunyai kepentingan. Bagi ahli pertanian tanah adalah merupakan bagian bagian bumi dimana akar tanaman tumbuh, tanah merupakan komponen hidup dari lingkungan yg penting.
Adapun fungsi tanah :

a. Menberikan unsur mineral(hara) ;baik sebagai medium pertukaran dan tempat persediaan
b. Menyimpan/menyediakan air ( menjaga kelembapan)
c. Tempat berpegang bertumpu untuk tegak.

Pembentuka tanah dari bongkahan – bongkahan bumi,,mulai dari proses pemecahan (penghancuran) diamana batuan induk menjadi berkeping-keping secara halus, berikutnya melalui proses yg terus menerus dan lama akhirnya pecahan -pecahan mineral menjadi suatu komplek yg disebut tanah dan juga merupakan kerja biologis dari tanaman dan jasad renik, susunan anorganik tanah: dibentuk dari pelapukan padas & pengkristalan mineral-mineral yang digolongkan pada liat, debu, pasir dan kerikil dan bahan organik/humus.
Potongan tanah vertical yang dangkal dimana bagian induk, hanya sedikit dibawah permukaan tanah dan dari batuan induk ke Top Soil disebut horisosn-harison , adapun pembagiannya :.

Horisan A. adalah zone pencucian(eluviasi), banyak akar, bakteri cendawan, dan binatang kecil(cacing, nematode)kurang zat terlarut dan banyk kehilangan fraksi liat dan besi dan oksida aluminiaum.
  1. Horison B adalah zone penumpukan(iluviasai) kurang banyak mengndung bahan hidup, tinggi kandungan: liat, besi, oksida aluminium, dan lengket bila basah keras bila kering.
  2. Horison C terdiri bahan terlapuk, sering merupakan batuan induk ( lampiran gambar 1)
 1.1. System Tanah
a. Mineral anrganik ; berasal dari pelapukan bahan induk, jumplah dari 1-99% dlm tanah liat, komponenya terdiri dari campuran partikel-partikel yang berbeda ukuran, komposisi, dan sifat kimianaya. Menurut besaran partikel terdiri ; batu; kerikil; pasir; debu; dan liat dan perbandingan dari jumlah perbagian menentukan Tekstur tanah.(lempung, liat, liat berdebu, dll), adapun tanah berat artinya kandungan liat tinggi dan bercampur partikel yg halus, sedangkan tanah ringan: kandungan liat rendah , pasir tinggi dan partikel kasar lain.bagian.

  
Tanah liat adalah tanah yg aktif secara fisisk dan kimia, berukuran secara koloid, dan berstruktur kristal.air yg ada sebagai pelumas dan pengikat. Tekstur tanah mempengaruhi daya laju air dan inflitasi air.
Struktur tanah ditunjukan pada pengaturan atau susunan dari partikel – partikel tanah y ang menjadi agregat- agregat, yang menyebabkan struktur yang baik adalah ukuran dan aturanya kedalam butiran- butiran dari partikel mineral dari berbagai ukuran tersebar bersama bahan organic atau persenyawaan perekat. Tanah pertanian memiliki struktur majemuk : kolum kurang 25mm, bongkah 1-25mm, granular 3-5 mm, remah 1-3mm, massif kompak /berlumpur, tanah liat memiliki total jumplah ruang poro-pori lebih besar dari tanah pasir, sifat remah tergantung tekstur tanah dan persentasi humus(bahan organik terurai yang stabil)
Daya tukar kation dari suatu tanah dinyatakan dengan milikivalen tiap 100 gr dan setara dengan jumplah meq dari H+ yang akan bergabung dengan 100 gr tanah kering., kesanggupan tanah untuk mensuplai mineral untuk absorbsi oleh tanaman merupakan ukuran kesuburanya,
Reaksi tanah menunjukan keasaman atau kebasaan tanah(ph) yang antara 0-14, ph 6-7 tanah netral, untuk ph 4 kebawah tanah asam, sedangkan ph 9 keatas (kekurangan fe) disebut bassa/ pengendapan persenyawaan besi (lampiran Gambar 3)
b. Bahan Organik tanah ;Adalah fraksi yg berasal dari organisme hidup yang mengalami pelapukan, pembusukan. Sedangkan sampah yg membusuk sebagian disebut duff yang bercampur dengan miselium cendawan. Lapisan atas dalam fraksi organic disebut humus, bahan organic penting dalam menyimpan air, bahan organic sebagai busa: dapat menyerap sejumlah besar air dibanding beratnya, sumber unsur mineral yang telah terurai, oleh cendawan, bakteri, dan organism lain denagn membentuk karbondioksida dan air mineral (mineralisasi), bahan organic membantu mempertahankan Struktur tanah, menurut dasar tipenya ada dua tipe tanah:

  • tanah mineral ; tersusun dari zat-zat anorganik dan sejumplah bahan organic yang sedang membusuk dalam  jumlahyang berbeda.

  • Tanah organic ; dibentuk dari bahan bahan tanaman yang membusuk sebagian pada keadaan berawa-rawa,(conth tanah gambut).
 Linkaran kimia(chemical cyling) terdiri dari: a). absorsi mineral lewat akar dan penggabunngan kimia oleh tanaman. b). kematian tanaman dan bagianya c). dekomposisi bahan tanaman dan pelepasan mineral kedalam tanah.

c. Organisme tanah ; Memegang peranan dalam perkembangan tanah, yaitu suatu variasi luas kehidupan tanaman dan hewan, berat total organisme tanah dibagaian tanah yg subur (± 30 cm) mencapai 6.000 kg/ha, kira kira berat tanah yg ditinggali. Diantaranya( bakteri, tanah, jamur patogenk/berguna, cacing, semut, dll.
d. Atmosfer Tanah/udara/oksigen ;Berada dlm pori-pori yg tidak terisi air , kelembapan dari atmosfer tanah mendekati 100%., Oksigen digunakan dalam respirasi yg dilakukan oleh akar dan mikro organisme dan tidak dapat digantikan segera, bila air yg banyak dalam tanah maka oksigen akan terdesak keluar, varabilitas atmosfer tergantung bahan organik dan organisme tanah dan terpengaruh oleh musim.
e. Air tanah : Fluktuasi air yg terdapat dalam tanah berpengaruh terhadap kondisi lingkungan, jika air tanahnya dangkal maka keadaan di atasnya lembab dan jika air tanahnya dalam maka keadaan di atasnya gersang (kering/tandus)
  
1.2 Klaasikasi Tanah
Pengggolongan tanah berdasarkan perbedaan iklim yg mempengaruhi pembentukanya, didaerah lembab dikenal 3 golongan luas :

a. tanah tundra, tanah terdiri dari lapisan gelap yang kaya akan meteri organik dan lapisan kaya mineral yang menutupi permafrost.yaitu tanah bawah atau endapan permukaan dimana suhu berada di bawah titik beku sepanjang waktu (dari 2-10 ribu tahun)
b. Podsolid,( dari bahasa rusia: abu dibawah yg menunjukan warna lapisan horizon) ; mempunyai timbunan sampah dan humus yang dalam, masam, lapisan oksida aluminium dan besi tercuci/terkikis, sedangkan organisme yang ada; cendawan, dan tanah ini merupakan tanah yg berpotensi untuk pertanian tapi mudah rusak bila cara bertanamnya kurang baik.
c. Laterik(bhs latin:bata/digunakan untuk bangunan) : memiliki timbunan sampah dan humus yg dangkal, tanah netral, terdapat lapisan oksida aluminium dan besi diatasnya , organisme utama bakteri, dan biasanya tedapat tanah hujan tropic, dgn cirri pelapukan kimia yg intensif.
  
1.3 Kesuburan Tanah
Kesuburan tanah berhungan dengan komposisi kimia dan mineral an organic primer dan yg paling penting adalah tingkatan hara yg tersedia bg tanaman.diantaranaya kelarutan zat hara, ph tanah, kapasitas pertukaran kation, tekstur tanah, dan bahn organic yg ada. (lampiran gambar 4)
a. N(nitrogen) ;
Yang paling dominan dalam pertumbuhn tanaman, yg tersedia dlm tanah berbentuk ion-ion nitrat(NO3) dan ammonium(NH4). Perubahan dari senyawa N yg tersedia membentuk lintasan yang terdiri dari unsur protein dan sebaliknya. Yang sebagian besar peristiwa biologi yang disebut fiksasi N : perubahan bentuk N udara menjadi bentuk yg tersedia bagi tanaman dengan bantuan bakteri yng bersifat simbiotik yang dapat mengubah N udara ke bentuk N-terikat yang terdapat dalam akar tanaman kacang kacangan.(bintil akar), bakteri yang terlibat dalam nitrifikasi( bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat dari amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam tanah) bersifat autotropik aerobic; tidak memerlukan makanan organik tapi oksigen jadi sangat dipengaruhi oleh aerasi tanah, suhu dan kelembapan tanah. Sedangkan proses kehilangan aerasi dan pelepasan nitrogen dari tanah kemabali ke N udara dsebut proses anaerobik, nitrogen yg tersedia tergantung pada kandungan bahan organic dan aktifnya jasad renik dari tanah.
b. Phospat(P) :
Sifat lebih stabil dalam tanah, tersedia dalam tanah kurang dibanding N yang terikat dengn kalsium, magnesium, besi dan aluminium, terdapat pada tanah dengan PH rendah(2-5) terikat pada aluminium dan besi, pada ph tinggi(7-10) menjadi terikat pada kalsium, dalam ph 5-7 sangat tersedia pada tanaman. p dalam tanah sedikit maka kehilangan P sedikit juga.
c. Kalium(c) :
Sebagi ion yg dapat bertukar dengan koloit tanah, kalium sangat banyak dalam tanah namun kelarutanya rendah dibanding yg lain, cenderung sedikit pada tanah organik.
d. Kalsium(Ca) :
Mempunyai pengaruh banyak pada aktivitas mokroba tanah, PH, dan absorsi dari ion lain, berada dalam tanah dalam bentuk terlarut dalam air sebagi kation yg dapat dipertukarkan dan kombinasi dengan persenyawaan organik.
e. Magnesium(Mg) :
Diabsorbsi sebagai ion, dalam tanah berbentuk yang terlarut dan sebagi kation yg dapat dipertukarkan, dalam tanah pasir yg masam, daerah lembab keberadaanya kurang.
f. Sulfur(S) ;
Dalam tanah tidak besar jumplahnya, terus menerus tercuci, tetapi selalu ada pengembalian kedalam tanah.biasanya S ditambahkan bersama persenyawaan seperti superpospat.
g. Mangan(Ma);
Tersedia dalam tanah berbentuk ion, namun dalam tanah alkalis(organic tinggi) dan dalam keadaan aerobik ( mangan dioksidasi(MnO -----Mn O2) jadi Mn ++ ke Mn ++++ ) yg menyebabkan tidak tersedia. Keasaman tanah dan dalam keadaan anaerobik bisa menyebabkan tanah keracunan mangan.
h. Boro(B), seng(Zn), tembaga(Cu), molybdenum(Mo)
Diperlukan dalam jumplah sedikit oleh tanaman.
1.4 Hubungan Air – Tanaman- Tanah
Air merupakan bagian dari sel, jumplah bervariasi tergantung jarinagn, contoh : 3% pada kulit kacang, 40% pada kayu dorman, dan 90% pd buah yg sukulen(semangaka), air sabagai :
a. pelarut dari sel,
b. medium penggankutan dalam tanah,
c. mempertahankan tugor,
d.diperlukan sebagai hara pmbentukan senyawa baru( sepertiga dri karbohidrat dan protein yg disenyawakan secara kimia) ,
Kurang air menyebabkan :
a. terhentinya pertumbuhan
b. menyebabkan difisensi perubahan terus menrus pd tumbuhan irreversible (/proses perancanagn yg tidak bisa dibalik)), dan mengakibatkan kematian,
c. digunakan tanaman saat tranpirasi,
Kehilangan air akibat sampingan dari fiksasi(tersemat) karbon, (teradsorpsi terikat secara kuat sehingga tidak dapat dilepaskan kembali oleh reaksi pertukaran),kehilanag air saat transpirasi oleh tanaman sebagai pertukaran dengan karbon sangat penting bagi pertumbuhan. Tanaman yg dalam masa pertumbuhan memerlukan air banyak dan melebihi jumplah yg terdapat dlm tanamn itu sendiri, kehilangan air tergantung pd suhu, kelembapan relative, dan gerakan udara. Matahai mempengaruhi / membantu dlm energy mengubah air dlm bentuk selaput ke bentuk uap, sehinnga dimanfaatkan oleh tanaman. Kebutuhan air dr tanaman dinyatakan sebagai jumplah satuan air yg diisap persatuan berat kering yg dibentuk. Dari 50( gol cemara), 2500(gol sayura) berdaun, untuk kebanykan tanamn berkisar antara 300-1000.
1.5 Kelembapan Tanah
untuk menggambarkan jumlah uap air yang wujud dalam campuran gas bagi udara dan air, Kapasitas lapang(field capasiti) : jumpalah air maksimum yg tertinggal sehabis permukaan dikuras dan sehabis air yg keluar dari tanah akibat gaya berat, kekurangan air pada tanaman yang tidak tidak dapat dibalik / walaupun udah disiram tp tetap mati : titik layu permanen . air yang teringgal dlm tanah yang tidak tersedia bagi tanaman disebut air hidroskopik dan air yg terikat secara kimia, yg dipegang erat-2 oleh tanah dalam selaput setipis atom. Air tesedia(bs diserap tanaman) adalah tingkatan air yg berada antara titik layu permanen dan kapasitas lapang( air kapiler) , total jumpalh air yg tersedia bg tanamna tergantung pada beberapa faktor diantaranya: Tipe dan kedalamn perakaran tanman, laju kehilangan air oleh penguapan/tranpirasi, suhu, dan laju penambahan air tambahan, makin sedikit air dlm tanah makin erat air dipegang dengan ukuran tekanan atmosfer/oksigen. Pd titiklayu permanen air dipegang dgn kekuatan kira2 15 atmosfer. Kecepatan ektstraksi air dr suatu tanah merupakan fungsi dr konsentrasi akar, yg berkurang menurut kedalaman akar.(gambar 5 dan 6)
1.6 Gerakan Air
Perkolasi yairu gerakan air melaui tnh berhubungan dgn jumlh air yg ada, kecepatan air tergantung pd tekstur tanah. cnth tnh liat berat pori lebih kecil dan berliku maka air lambat bergerak disbanding tnah pasir atau lempung, infiltrasi adalah gerakan air masuk kedalm tanah. Kenaikan keatas dr air kapiler dr permukaan air tanah adalah suatu factor dlm pengisisn kembali oleh tanaman dr air yng hilan dan duapkan dr tanah. Penguapan ini terbatas pd bagian atas dr tanah, karena akan memerluka banyak tekanan untuk menarik air tsb yg trgantung pad tinggi kolom air, untuk tanamn berakar dangkal dipastikan pd musim kemarau akan kekurangan air.
  
2. FAKTOR SUHU

  1. Suhu menentukan laju difusi dr gas dan zat cair dlm tanaman, bila suhu turun maka viskositas aiar naik, begitu juga untuk gas2 , energy kinetic, dari kaorbondioksida, oksigen dan zat lainberubah sesuai degan perubahan suhu.

  2. Mempengaruhi kelarutan Zat. , cont, karbon dioksida dlm air dingin cepat larut dua kalilipat disbanding air panas, gula lebih cepat larut dlm air panas dbanding air dingin.

  3. Menpengaruhi kecepatan reaksi ; mempunyai efek penting pd respirasi,

  4. Mempengaruhi kuefsien(Q10) ; menunjukan tingkat perubahan kegiatan reaksi sebagai akibat setiap kali terjadi perubahan suhu 100C. untuk pertumbuhan secara keseluruha koefisien(Q10) hanya berkisar 1.2- 1,3.

  5. Mempengaruhi kestabilan system enzim: pada suhu optimum system enzim berfungsi baik dan tetap stabil untuk waktu lama. Pd suhu 200c stabil, suhu 300c bertahan setengah jam dan 380c Cuma beberapa detik.

  6. Menjaga keseimbangan system dan persenyawaan , missal antra gula, pati dan lemak berubah bila suhu berubah., cont; pd musism gugurgula berkurang tp pati dan lemak meningkat, musim terjadi perubahn dari pati dan lemak kegula yg akn di salurkan ke bagian-bagian tanaman yg tumbuh aktif.

  7. Mempengaruhi reaksi biokimia dan fisiologi tanaman : menentukan tingkatan perbagai tugas tanaman seperti absorsi mineral dan air., fotosintesis lambat pd suhu rendahakibatnya laju pertumbuhan tanman lambat , jg mempengaruhi aliran stoplasma dlm sel.
Suhu maksimum untuk pertumbuhan tanamn antara 5-350c.hal lain yg mempunyai hubungan dengan suhu daiantaranya respirasi, fotosintesies, pendewasaan dan pematangan tanaman, dormansi, pembungaan, dan pembentukan buah. Sedangkan yang disebut suhu kardinal adalah suhu dimana perubahan kecepatan proses-proses yang berlngsung , adalah kritikal bagi survival pertunbuhan atau daya membiak dari tanaman.
3. FAKTOR CAHAYA
Cahaya akan membantu dlam dalam pembentukan hijau daun yg bertalian dengan pembentukan klorofil, dan perangsangan fotosintesis dan mendapatkan struturnya yg normal,., wujud marfologi dr tanaman yg kekrangan cahaya disebut etilogi dan dihubungkan dengan pengaruh cahaya pada distribusi dan sintesis auksin. Kaeadaan cahaya yg dingin menguntungkan pengubahan pati ke gula, yg selanjutnya menjadi tersedia untuk sintesis pigmen merah yaitu antosianin, diwaktu malam dingin klorofil diuraikan, pigmen karoteroid kuning yg stabillebih Nampak, yg mengakibatkan perubahan warna daun musim gugur.
3.1 Mutu dan jumplah cahaya
Pertumbuhan optimum bila seluruh kisaran spectrum cahaya Nampak(yaitu cahaya putih matahari) yg diberiakan.energi cahaya yg diuraikan (partikel) disebut photons(quanta), berbanding terbalik dgn panjang gelombang.,kuantitas cahaya/intensitas cahaya ditunjukan oleh konsentrasi gelombang cahaya , dinyatakan dengan energy listrik(watt) tiapa satuan luas atau dengan teranganya(footcandle), footcandle/ pengukuran terang adalah intensitas penyinaran berdasarkan kepekaan manusia, sehingga energy sama panjang gelombang 5550 Ao. akan memiliki angka footcandle lebih tinggi dari pada panjang gelombang 6500 Ao. (lampiran table 1)
 3.2 Cahaya dan Potosintesis
Laju potositesa berbanding lurus dengan intensitas cahaya sampai kira 1.200 footcandle, klorofil hanya dapat menggunakan sebagian saja energi cahay secara efisien pad hari hari yang cerah yang dapat mencapai lebih dari 10.000 footcandle, namun akan beda bila adanya naungan, potosintesis berhubungan dengan ketersediaan bahan mentah yaitu air dan karbondioksida dan energy yg tersedia dlm bentuk cahaya dan panas yg tesedia, namun beberapa tanmaan hanya sepersepuluh membutuhkan cahaya matahari penuh, perbedaan dlm kebutuhan cahaya mengakibatkan adanya klasifikasi : ked lm tanaman cahaya terbuka dan tanaman naungan( tanaman lindung), tanamn yg membutuhkan cahay penuh untuk survivbalnya disebut heliofit( tanaman cahaya), bebaerapa tindakan budi daya yg menyagkut factor cahaya:

a. pengaturan tanaman, dan jaraknya system ganda(multi cropping)
b. pengaturan”etage-bauw” dipekarangan,
c. penggunaaan naungan, dan pohon pelindung,
d. penambahan cahaya,

Dari cahaya yg diterima hanya 1 % yg dipakai untuk fotositesa, siasanya dipantulkan, dipancarkan kembali diubah kedalm panas digunakan untuk traspirasi,